Sabtu, 06 Desember 2014.
“Pak Sar meninggal rhes”
Jujur, pas baca kalimat diatas lgsg
speechless.. its like how could this happen..
Pak Sar, (ah I don’t even remember his full
name) adalah wali kelas SMP di kelas 9. Gue pun masih inget saat pertama kali
masuk kelas dan dia absen …
“Siapa disini dari 8A?” / “Saya Pak” / “Wah
kamu doing? Pasti kamu yg paling nakal ya di 8A makanya masuk 9F”
Haha.. Dan singkat cerita gue lah ketua
kelas 9F -_-
Honestly, dunno how to write this post..
words really cant describe how sad im… tapi apa yg selalu gue inget dari dia
saat perpisahan kelas “Terimakasih ya rhes kerja kerasnya selama ini, sukses
terus buat kamu” dan gue cuman tersenyum aja waktu itu hehe karena gue piker we’ll
still see each other..
Dan ternyata? Kita bahkan cuman ketemu cuman
sekali dan itu pun ga sengaja saat gue mau pulang sekolah (Dan kebetulan SMA
gue berikutnya disebelah sebuah sekolah dimana dia jg kepala sekolahnya). Setiap
kali ke SMP, gapernah ketemu dia “Waduh nak, Pak Sar hari ini di sekolah
satunya” “Pak Sar barusan pulang” . Dan sampai akhirnya gue buka-buka Facebook
cari photo-photo waktu SMP and damn! Those junior high school photos were on my
old photos dan laptopnya hilang diambil orang…
And found this photo..
![]() |
Susah banget untuk bujuk Pak Sar untuk mau photo bareng ini :') |
Satu hal yg gue sadari adalah “Gue udah
pergi sejauh ini, this journey… never believe I would through this” and damn
sometimes I wish I could recall all those days…
Kadang suka nangis memohon “Dear lord, lemme
back to those moments even just in a second”
Dan… itu lah :”)
Selamat jalan Pak Sar, thank you captain! Terima
kasih untuk semuanya… Seandainya bisa ketemu dan rasanya ingin mengucapkan
terimakasih banyak… seandainya bisa pulang
Five hundred twenty
five thousand six hundred minutes
How do you measure the life of a woman or a man?
How do you measure the life of a woman or a man?